Senin, 06 Agustus 2012

QUANTUM READING


Quantum Reading (QR) dan 5 (Lima) Langkah Dalam Latihan Membaca

Dalam dunia pendidikan terdapat pendekatan baru dalam sistem membaca yang terkenal dengan "QUANTUM READING" . Secara termenology Quantum adalah interaksi antara potensi otak, fikir dan energi dalam membaca sehingga bacaan itu menjadi cahaya bagi si pembaca.

5 (Lima) Langkah dalam latihan membaca :

1. JADILAH PELAJAR YANG INGIN TAHU
QR merupakan pertanyaan sebelum anda memulai membaca tanyakan pada diri anda
- Tentang apa yang saya baca
- Manfaat apa yang saya ambil
- Bagaimana saya dapa menggunakan dan mengamalkan bacaan ini "Ingat otak cerdas selalu ingin tahu"

2. MASUKKAN KEADAAN KONSENTRASI TERPUSAT
Membaca cepat menuntut konsentrasi tinggi, atur agar buku anda berdiri di atas meja, duduk tegak, pejamkam mata, dan tarik nafas dalam-dalam pikirkan tempat yang damai/menyenangkan, putar mata ke atas dan ke bawah, buka mata, dan lihat buku anda.

3. SUPER SCAN
Super scan adalah membaca paling cepat, dengan cepat lalui setiap halaman dengan melihat halaman sekaligus, biarkan jari-jari anda bermain. Lakukan beberapa kali untuk mengakrabkan diri anda dengan materi sehingga mempunyai gambaran tentag apa yang di bahas buku tersebut,
Saat anda melakukan super scan tetap tanyakan pada diri anda
a. Kira-kira buku ini tentang apa?
b. Apa artinya bagi saya?
c. Mengapa ini penting?

4. MEMBACA
Sekali lagi masuk membaca, saat mulai membaca ikuti baris demi baris, paksa diri anda dengan membaca sedikit lebih cepat, anda dapat melipat gandakan kecepatan membacaan hanya dengan menggunakan jari-jari sebagai penuntun visual (mata)

5. MENGULANG
Buatlah peta pikiran untuk hal yang baru saja anda baca. Ini akan merekatkan pembelajaran dalam memori otak anda dan meningkatkan pemahaman terhadap materi. Kelak anda menggunakan peta pikiran ini untuk mengulang dalam menghadapi ujian.
Pelajar AUDITORIAL mendapat manfaat dengan membicarakan dan menceritakan orang lain atau kepada diri sendiri.

sumber: http://organisasi.org/quantum-reading-qr-dan-5-lima-langkah-dalam-latihan-membaca

lebih lanjut, Quantum Reading membahas mengenai konsep-konsep dan teknik-teknik membaca, khususnya membaca buku. Ada dua bagian bahsasan besar dalam buku ini :

1. Konsep-konsep terkait membaca buku

Dalam bagian ini dijelaskan mengenai AMBAK, manfaat membaca buku, sugesti dan paradigma, imajinasi, meningkatkan daya ingat, melibatkan seluruh indra, dan Mind Mapping.

Mengenai AMBAK, paradigma dan Mind Mapping. AMBAK adalah akronim dari Apa Manfaatnya Bagi Ku?. Yup, inilah yang dapat menggerakkan kita ketika akan melakukan kegiatan membaca buku. Ini yang dapat menumbuhkan motivasi dari dalam diri kita. Disebutkan ada jenis motivasi, yaitu motivasi internal dan eksternal. Yang akan awet dan tahan lama adalah motivasi internal. Bagaimana caranya menumbuhkan motivasi internal ini ? Ya, dengan AMBAK. Saya akan meringkasnya menjadi beberapa tahap :

a. Daftar segala manfaat yang akan kita peroleh ketika membaca buku. Tulis sebanyak-banyaknya.

b. Lontarkan pertanyaan terhadap manfaat tadi, hingga kita mendapat jawaban yang spesifik dan detail.

Misal : “ Membaca menambah pengetahuan.”

Q : pengetahuan apa? Yang seperti apa? Memangnya mengapa harus berpengetahuan ?

A : Saya ingin menambah pengetahuan mengenai pemikiran-pemikiran orang lain, sehingga saya bisa melihat paradigma orang lain dan dapat saya tambahkan dengan pemikiran saya. Oleh karena itu, saya akan lebih terbuka dan kritis dalam memandang sesuatu.

Jawaban yang spesifik ini yang menurut Hernowo, dapat membuat kita lebih termotivasi dalam melakukan kegiatan membaca.

Lalu mengenai Paradigma, kita harus merubah pradigma kita tentang membaca. Tumbuhkan pandangan-pandangan positif tentang membaca. Misal : Membaca itu menyenangkan. Apabila pikiran kita selalu dipenuhi hal-hal positif, maka kita akan lebih dapat memaknai kegiatan membaca kita.

Mengutip perkataan Steven Covey, “ Jika saya ingin mengubah suatu keadaan, maka saya harus mengubah diri saya terlebih dahulu. Saya harus mengubah paradigma saya terlebih dahulu.”

Ingin saya tambahkan, sebetulnya perkataan Steven Covey tadi seperti yang tercantum dalam Al-Quran di surat ke-13, yaitu Ar-Ra’du, ayat 11:

“..Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaanyang ada pada diri mereka sendiri. ..”

Lalu berikutnya adalah mengenai Peta pikiran (mind mapping). Ternyata kekuatan peta pikiran ini luar biasa. Manfaatnya untuk keperluan mendaftar tugas2, mendeskripsikan proyek, keperluan menulis, brainstorming ide, keperluan membaca (mengikat makna).

Ya.. Mengikat makna, inilah yang sangat penting dalam kegiatan membaca. Mengikat makna adalah suatu bentuk pemahaman kita terhadap apa yang telah kita baca. Salah satu caranya adalah dengan menulis. Inilah yang dicontohkan oleh Pak Hernowo kepada para pembaca buku, untuk dapat menuliskan gagasan penting dari materi yang telah dibacanya.

Akan sangat rugi jika kita setelah membaca tidak mendapatkan apa-apa, takutnya udah keburu lupa. Oleh karena itu, dengan menuliskannya, kita telah berusaha untuk memahami dan menuliskan gagasan sang penulis di kertas lain dengan kata-kata kita sendiri. Termasuk yang saya tulis ini, sebagai bentuk mengikat makna dari buku Quantum Reading.

2. Teknik praktis membaca buku

Pada bagian kedua ini Pak Hernowo mengumpulkan teknik-teknik mengenai membaca dari berbagai pakar dan sumber lainnya. Diantaranya adalah Gaya membaca Accelerated Learning, SAVI, dan Learning revolution,

Yang paling menonjol bagi saya adalah teknik SAVI (Somatis, Audiotori, Visual, Intelektual). 

Jadi somatik itu, dalam membaca buku, libatkan anggota tubuh kita yg lain. Jangan hanya duduk, cobalah berdiri, lalu gerakkan tangan kita dan kaki kita sebagai bentuk istirahat otak kita saat membaca.

Audiotori, coba baca dengan mengeraskan suaru pada kalimat2 yang menurut kita sulit dicerna. Hal ini dapat membantu kita dalam memahami, karena kita menggunakan indra pendengaran kita juga.

Lalu Visual. Berimajinasilah saat kita membaca, membayangkan makna dari kalimat-kalimat yang kita baca.

Terkahir adalah Intelektual. Gunakan sikap kritis kita dalam menanggapi ide atau gagasan sang penulis. Apakah kita setuju atau bertentangan dengan pemikiran kita. Hal ini membantu kita meningkatkan pemahaman terhadap materi buku itu. Lebih baik lagi kita tuliskan kembali (ikat makna) untuk lebih mempertajam pemahaman kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar